AMANAT KETUA LP MA’ARIF NU PBNU DALAM HARLAH LP MA’ARIF NU KE-91 2020

 



Transformasi Ekosistem Pendidikan di Lingkungan LP Ma’arif NU

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

Bapak dan Ibu sekalian, serta anak-anak ku yang kami banggakan… 

Marilah kita awali momentum kali ini dengan memanjatkan rasa syukur kepada Allah Swt atas segala karunia yang diberikan kepada kita semua. Sehingga kita pada hari ini dapat bersama-sama memperingati Hari Lahir Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama yang ke-91 di tahun 2020 ini. 

Solawat serta salam marilah sama-sama kita panjatkan kepada Nabi Muhammad Saw. Satu-satunya suri tauladan paling sempurna yang dapat kita wariskan kepada anak- anak didik kita semua. Semoga Khidmah kita melalui Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama ini menjadi washilah bagi kita semua untuk mendapatkan syafaat dari baginda Rasulullah Saw kelak di yaumul qiyamah. Allahumma amin. 

Untuk mengenang segala warisan para mu’asis dan ulama Nahdlatul Ulama. Wabil khusus kepada Kiai Haji Wahid Hasyim bin Kiai Hasyim Asy’ari transformer pendidikan di lingkungan Nahdlatul Ulama, marilah kita mengheningkan cipta sejenak dengan membaca fatihah untuk para pendahulu kita yang telah berkorban untuk Nahdlatul Ulama. Alfatihah… 


KH. Z. Arifin JunaidI, Ketua LP Maarif PBNU


Bapak dan Ibu Pengurus serta Guru-guru LP Ma’arif NU seperjuangan… 

Dengan terjadinya Wabah Covid-19 yang melanda dunia, tahun 2020 ini menjadi tahun yang amat sangat penting bagi kita semua. Karena di tahun ini seluruh sendi kehidupan mengalami perubahan besar-besaran dan akan memengaruhi kehidupan di masa-masa selanjutnya. Sektor pendidikan menjadi salah satu sektor strategis yang juga terkena imbas dari wabah tersebut. Bahkan pendidikan adalah salah satu sektor yang dituntut untuk dapat cepat bertransformasi dan adaptif dengan berbagai perubahan yang ada, supaya anak-anak kita tetap mendapatkan layanan pendidikan secara bermutu dan memadai. Hal ini karena kita semua meyakini bahwa pendidikan adalah mesin pencetak generasi. Jadi apapun yang terjadi, pendidikan tidak boleh berhenti. 

Sebagai wujud pelaksanaan dari keyakinan ini, kita sama-sama telah menyaksikan seluruh pihak melakukan berbagai inovasi layanan pendidikan. Para guru dengan sekuat tenaga melakukan transformasi bahan ajar yang semula diperuntukkan di sekolah menjadi bahan ajar yang lebih sesuai untuk dipelajari di rumah. Begitupula para orang tua. Mereka juga gigih berjuang dan mempelajari lagi tema pelajaran anak- anak mereka supaya dapat mendampingi mereka saat belajar di rumah. 

Atas semua kerja keras yang dilakukan oleh semua pihak, kami atas nama Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama menyampaikan terimakasih dan rasa hormat setinggi-tingginya. Ketulusan dan pengorbanan yang diberikan oleh Bapak/Ibu guru serta para wali murid semoga menjadi amal jariyah, dan dibalas oleh Allah dengan lahirnya pribadi-pribadi unggul di masa yang akan datang. Allahumma amin. 

Bapak/Ibu Pengurus dan Guru LP Ma’arif NU, serta Bapak/Ibu Wali Murid sekalian yang kami hormati… 

Izinkan saya pada kesempatan kali ini mengajak kita semua tilik kembali momen perubahan fundamental dunia pendidikan Islam yang dilakukan Kiai Wahid Hasyim pada tahun 1934 di Pondok Pesantren Tebuireng Jombang. Pada masa bangsa Indonesia sedang meramu berbagai kearifan untuk menjadi bangunan kokoh jati diri bangsa tersebut, Kiai Wahid Hasyim mendirikan madrasah Nizamiah yang kurikulumnya terdiri 70% pelajaran umum dan 30% pelajaran agama. Ide tersebut merupakan lompatan besar bagi kalangan pesantren di masa itu. Dan menjadikan Pondok Pesantren Tebuireng sebagai pioneer model pendidikan madrasah yang dianut hingga sekarang. 

Inovasi yang dilakukan Kiai Haji Wahid Hasyim di masa lampau ini memberikan isyarat bahwa kita sebagai praktisi pendidikan harus pula melakukan berbagai transformasi yang dibutuhkan zaman. Jika transformasi yang dilakukan Kiai Haji Wahid Hasyim adalah dalam rangka membekali kaum muslim supaya memiliki ketrampilan praktis untuk menjadi pribadi yang berdaya saing, maka transformasi yang kita lakukan di masa pandemi ini adalah dalam rangka menjamin hadirnya layanan pendidikan yang bermutu bagi anak didik kita di tengah wabah Covid-19. 

Oleh karena itu, dalam kesempatan yang berharga ini kami ingin menyampaikan, bahwa sekolah/madrasah hanyalah salah satu pilar dalam ekosistem pendidikan. Pilar lainnya yang sangat amat penting dalam menentukan kualitas pendidikan dan tidak boleh kita abaikan adalah keluarga/masyarakat. Konektivitas antara pilar sekolah/madrasah dengan pilar keluarga/masyarakat ini akan membentuk ekosistem pendidikan yang mendukung tumbuh kembangnya anak didik kita. Di sini pilar sekolah/madrasah tidak boleh melejit sendiri. Ia harus tersambung dan menjadi cerminan (mirror) dari kehidupan di keluarga/masyarakat. Sehingga meskipun di dalam lingkungan sekolah/madrasah, anak-anak didik tetap memperoleh pembelajaran bermakna karena relevan dengan dinamika yang ada di keluarga/masyarakat. 

Ekosistem pendidikan yang baik akan menempatkan orang tua sebagai bagian penting dalam desain pendidikan dan pembelajaran anak-anaknya. Di sini keterlibatan orang tua tidak dimaknai hanya sebatas sebagai supervisor dalam tatakelola sekolah/madrasah, tapi juga harus berperan sebagai pendidik yang dapat mensupervisi aktivitas anak-anak didik di lingkungan keluarga/masyarakat. Dari proses pendidikan yang seperti ini diharapkan akan lahir anak didik yang tidak hanya memiliki pengetahuan secara mendalam, tapi juga memiliki keahlian sosial (social skills) yang mumpuni sebagai bagian dari anggota masyarakat. 

Bapak dan Ibu sekalian yang kami mulyakan…. 

Persoalannya, selama ini sepertinya kita semua alpha dalam mengoptimalkan peran pilar keluarga/masyarakat sebagaimana mestinya. Chaos yang terjadi saat kebijakan belajar dari rumah (Bedaru) berlangsung telah mengkonfirmasi kepada kita semua bahwa atmosfir pendidikan belum mengakar betul di semua keluarga/masyarakat. Dalam hal ini orang tua tentu tidak bisa disalahkan. Karena jika kita cermati kebijakan kurikulum kita, sepenuhnya selama ini memang berorientasi pada pilar sekolah/madrasah. Belum ada uraian tentang kegiatan terstruktur yang cukup memadai untuk dilakukan oleh anak-anak didik kita saat berada di tengah keluarga/masyarakat. 

Ini merupakan koreksi bagi kita semua. Untuk itu, marilah momentum ini kita jadikan sebagai salah satu tonggak perubahan dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung tumbuh kembangnya anak didik kita. Kita dorong terwujudnya sinergisitas antara alam sekolah/madrasah dengan alam keluarga, serta sinergisitas antara guru dengan orang tua di lingkungan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama. Sehingga anak-anak didik kita memperoleh kesempatan untuk tumbuh dan berkembang di lingkungan yang kondusif serta di bawah pantauan orang-orang dewasa yang inovatif. 

Demikian amanat yang dapat kami sampaikan dalam Peringatan Hari Lahir Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdlatul Ulama ke-91 ini. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk melalui pandemi Covid-19 ini dan menjelma sebagai pribadi-pribadi unggul dan menginspirasi untuk anak-anak didik kita semua. 

Wallahul Muwaffiq Ilaa Aqwamith Tharieq 
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh 

19 September 2020


Sumber: http://maarifnu.org/2020/09/15/sambut-harlah-kiai-arjuna-intruksikan-hal-ini/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

INFO PPDB 2024/2025 MI NU 04 KUMPULREJO

Perayaan Hari Santri Nasional 2023

UNDANGAN PENGAMBILAN RAPORT